Sejak
akhir tahun lalu, sekitar bulan Oktober, aku mulai berusaha mendaftarkan diriku
untuk konsul ke poli gigi BPJS. Dari bulan Oktober itu aku coba daftar tapi
gagal terus. Sudah tanya ke admin/resepsionis faskes pertamaku, katanya poli
gigi harus daftar online, nggak bisa daftar seperti biasanya. Baiklah, mari
kita coba.
Karena akun jkn
nya barengan sama paksu, aku coba dari hp paksu, beeerrkali-kali, beda waktu
dan hari, tetap nggak bisa. Akhirnya aku tanya lagi ke adminnya. Terus adminnya
nanya,
Daftarnya di hari
sebelumnya
Iya, sudah
Kuotanya
sudah habis mungkin ka. Sudah coba dari jam 12 malam?
Hah?! Jam 12
malam? Masa mau daftar poli gig dari jam 12 malam?
Iya
soalnya kuotanya terbatas, jadi rebutan
Ya
kalau kuotanya terbatas dan sering penuh berarti kurang dong kuotanya, ya
ditambah, lah.
Iya,
Ka dari sistemnya begitu. Bukan kita yang atur.
Laaahhh..
gara-gara ini aku sempat protes di igs dan tag akun bpjs. Maksudnya, kenapa ini
aku kejar, karena aku udah bayar, aku pingin minta hakku atas potongan gaji
paksu tiap bulan. Aku termasuk yg jarang sakit, jadi ya kalau pas butuh ya aku
pakai lah BPJS ini. Tapi ini kok susah banget. Kalau bukan masalah hak mah aku
jg bisa bayar mandiri, kebetulan temanku juga ada yang dokter gigi, biar
sekalian aja deh ke beliau.
Nah,
setelah beberapa bulan, dari Oktober 2024, yang tadinya udah hopeless lah bodo
amat. Terus di bulan April aku coba lagi. Dan ternyata bisa! Alhamdulillaaahh…
Pas
hari H, selain cerita keluhannya, aku juga cerita sulitnya proses daftar poli
gigi ini ke dokternya. Bukan maksudnya marah ya, Cuma cerita aja. Dokternya malah
respon,
Iya,
kadang emang system BPJS kayak ngadu domba dokter/rumah sakit sama pasien.
Terus,
katanya scaling gigi ga dicover BPJS. Hidiiiihhhh.. ampun deh. Tapi akhirnya
hari itu gigiku di scaling karena ada jatah dari kliniknya boleh scaling maksimal
4 gigi. Dari klinik loh ya, bukan dari pemerintah.
Aku
juga sempat kepikiran, BPJS ini kan setiap bulan kita dipotong gaji, kepakai
nggak kepakai di bulan itu anggap jadi deposit ketika kita sakit. Tapi ketika
kita mau pakai kadang tuh prosesnya sulit, dan missal harus dirawat, pasien
BPJS itu kayak dinomor sekiankan buat dapat kamar. Padahal kalau dari alurnya
ya, kan kita setiap bulan udah bayar duluan, harusnya ya leibh mudah dong untuk
dapat fasilitas kesehatan. Uang kita sudah masuk kok setiap bulan. Tapi
kenyataannya sebaliknya. Hal kayak gini karena pihak RS susah klaim atau
reimburse ke pemerintahnya, sementara RS juga perlu perputaran uang yang baik
kan supaya pasien lain dapat fasilitas yang sesuai. Kadang ini yang bikin RS
mungkin jadinya agak menunda perawatan pasien BPJS. Ini bukan pengalamanku aja
ya, pernah dengar juga beberapa pengalaman pasien lain.
Gara-gara
kasusu poli gigi ini aku jadi pindah faskes malah. Cari yang nggak terlalu
penuh baik poli umum atau poli giginya. Kebetulan ada klinik dekat rumah yang
kayaknya masih agak sepi, jadi aku pindah ke situ aja. Dan ternyata benar sih,
daftar poli giginya jadi lebih gampang dan cepat.
Pengalaman yang cukup bikin geregetan. Tapi
yaaa cukup dimaklumi saja lah regulasi apapun di negeri wakanda ini memang suka
ada aja trabelnya. Heran. Tapi nggak heran. Hahahha. Entahlah,,
0 komentar:
Post a Comment