Tuesday, July 22, 2025

Perjuangan Daftar Poli Gigi BPJS

Sejak akhir tahun lalu, sekitar bulan Oktober, aku mulai berusaha mendaftarkan diriku untuk konsul ke poli gigi BPJS. Dari bulan Oktober itu aku coba daftar tapi gagal terus. Sudah tanya ke admin/resepsionis faskes pertamaku, katanya poli gigi harus daftar online, nggak bisa daftar seperti biasanya. Baiklah, mari kita coba.

Karena akun jkn nya barengan sama paksu, aku coba dari hp paksu, beeerrkali-kali, beda waktu dan hari, tetap nggak bisa. Akhirnya aku tanya lagi ke adminnya. Terus adminnya nanya, 

Daftarnya di hari sebelumnya

Iya, sudah

Kuotanya sudah habis mungkin ka. Sudah coba dari jam 12 malam?

Hah?! Jam 12 malam? Masa mau daftar poli gig dari jam 12 malam?

Iya soalnya kuotanya terbatas, jadi rebutan

 

Ya kalau kuotanya terbatas dan sering penuh berarti kurang dong kuotanya, ya ditambah, lah.

 

Iya, Ka dari sistemnya begitu. Bukan kita yang atur.

 

 

Laaahhh.. gara-gara ini aku sempat protes di igs dan tag akun bpjs. Maksudnya, kenapa ini aku kejar, karena aku udah bayar, aku pingin minta hakku atas potongan gaji paksu tiap bulan. Aku termasuk yg jarang sakit, jadi ya kalau pas butuh ya aku pakai lah BPJS ini. Tapi ini kok susah banget. Kalau bukan masalah hak mah aku jg bisa bayar mandiri, kebetulan temanku juga ada yang dokter gigi, biar sekalian aja deh ke beliau.

 

Nah, setelah beberapa bulan, dari Oktober 2024, yang tadinya udah hopeless lah bodo amat. Terus di bulan April aku coba lagi. Dan ternyata bisa! Alhamdulillaaahh…

 

Pas hari H, selain cerita keluhannya, aku juga cerita sulitnya proses daftar poli gigi ini ke dokternya. Bukan maksudnya marah ya, Cuma cerita aja. Dokternya malah respon,

 

Iya, kadang emang system BPJS kayak ngadu domba dokter/rumah sakit sama pasien.

 

Terus, katanya scaling gigi ga dicover BPJS. Hidiiiihhhh.. ampun deh. Tapi akhirnya hari itu gigiku di scaling karena ada jatah dari kliniknya boleh scaling maksimal 4 gigi. Dari klinik loh ya, bukan dari pemerintah.

 

Aku juga sempat kepikiran, BPJS ini kan setiap bulan kita dipotong gaji, kepakai nggak kepakai di bulan itu anggap jadi deposit ketika kita sakit. Tapi ketika kita mau pakai kadang tuh prosesnya sulit, dan missal harus dirawat, pasien BPJS itu kayak dinomor sekiankan buat dapat kamar. Padahal kalau dari alurnya ya, kan kita setiap bulan udah bayar duluan, harusnya ya leibh mudah dong untuk dapat fasilitas kesehatan. Uang kita sudah masuk kok setiap bulan. Tapi kenyataannya sebaliknya. Hal kayak gini karena pihak RS susah klaim atau reimburse ke pemerintahnya, sementara RS juga perlu perputaran uang yang baik kan supaya pasien lain dapat fasilitas yang sesuai. Kadang ini yang bikin RS mungkin jadinya agak menunda perawatan pasien BPJS. Ini bukan pengalamanku aja ya, pernah dengar juga beberapa pengalaman pasien lain.

 

Gara-gara kasusu poli gigi ini aku jadi pindah faskes malah. Cari yang nggak terlalu penuh baik poli umum atau poli giginya. Kebetulan ada klinik dekat rumah yang kayaknya masih agak sepi, jadi aku pindah ke situ aja. Dan ternyata benar sih, daftar poli giginya jadi lebih gampang dan cepat.

 

Pengalaman yang cukup bikin geregetan. Tapi yaaa cukup dimaklumi saja lah regulasi apapun di negeri wakanda ini memang suka ada aja trabelnya. Heran. Tapi nggak heran. Hahahha. Entahlah,,


This entry was posted in

0 komentar: