Musik dan Al-Qur'an

cr: pinterest

𝘗𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳 𝘣𝘢𝘩𝘸𝘢 𝘮𝘶𝘴𝘪𝘬 𝘥𝘢𝘯 𝘈𝘭-𝘘𝘶𝘳'𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘩𝘢𝘭 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘭𝘢𝘸𝘢𝘯𝘢𝘯? 𝘚𝘦𝘮𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘴𝘦𝘳𝘪𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘶𝘴𝘪𝘬 𝘴𝘦𝘮𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘫𝘢𝘶𝘩 𝘩𝘢𝘵𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳𝘢𝘯𝘮𝘶 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘈𝘭-𝘘𝘶𝘳'𝘢𝘯.

cr: pinterest

"𝙏𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙖𝙩𝙪 𝙘𝙞𝙣𝙩𝙖 𝙢𝙪𝙨𝙞𝙠 𝙙𝙖𝙣 𝙘𝙞𝙣𝙩𝙖 𝘼𝙡-𝙌𝙪𝙧' 𝙖𝙣 𝙙𝙞 𝙝𝙖𝙩𝙞 𝕠𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙞𝙢𝙖𝙣. 𝙎𝙞𝙖𝙥𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙞 𝙝𝙖𝙩𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙩𝙚𝙧𝙠𝙪𝙢𝙥𝙪𝙡 𝙠𝙚𝙙𝙪𝙖𝙣𝙮𝙖, 𝙢𝙖𝙠𝙖 𝙝𝙖𝙩𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙘𝙤𝙣𝙙𝙤𝙣𝙜 𝙠𝙚𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙢𝙪𝙨𝙞𝙠, 𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝘼𝙡-𝙌𝙪𝙧'𝙖𝙣 𝙞𝙩𝙪 𝙨𝙪𝙘𝙞 𝙙𝙖𝙣 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙖𝙨𝙪𝙠 𝙠𝙚 𝙝𝙖𝙩𝙞 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙧𝙪𝙨𝙖𝙠" - Ibnu Qayyim

Percaya atau tidak, itu cara kaum kafir menjauhkan muslim dari Al-Qur'an. Mereka membuat musik yang menarik, enak didengar, yang katanya membantu kecerdasan anak. 

Padahal Al-Qur'an juga terbukti meningkatkan kecerdasan anak bahkan lebih baik dari musik. Terutama jika dibaca ketika waktu Subuh dan Maghrib. 

Menurut hasil penelitian, ternyata membaca Al-Qur’an setelah waktu sholat Maghrib dan Subuh itu dapat tingkatkan kecerdasan otak hingga 80 %. Hal ini karena disana ada perubahan dari siang ke malam dan dari malam ke siang hari.

Saya sendiri rasanya jadi saksi betapa musik menggerogoti muslim. Ada orang dekat kesukaannya dengerin musik waktu tidur. Ketika tidur alam bawah sadar aktif merekam. Yang terjadi, musik terekam di alam bawah sadarnya dan otomatis Al-Qur'an tergeser dari hati dan pikirannya.

Akibatnya, ibadah susah. Mau sholat malas bangun, mau buka Al-Qur'an tidak ada niat. Apalagi ibadah-ibadah sunnah lainnya. Yang wajib pun belum tentu sempurna, bisa jadi hanya penggugur kewajiban saja karena untuk khusyuk pun bukan main sulitnya.

Tetapi, di samping itu dilema juga karena apa-apa sekarang diiringi musik. Musik Islami, rohani. Bahkan konten dakwah pun sudah banyak diiringi musik. Apalagi media pembelajaran, terutama untuk anak-anak.

Belajar abjad, angka, perkenalan nama benda, hewan, hari, dan lainnya. Hampir semua diiringi musik. Katanya dengan musik materi akan lebih mudah dihafal.

Pernah dengan Musa hafidz cilik jebolan Hafidz Indonesia? Ayahnya sangat ketat menjaganya dari musik dan televisi. Setiap Subuh Musa harus setoran hafalan. Tidak ada nonton tv apalagi musik. Hasilnya? Umur 5,5 tahun namun telah mampu menghafalkan 29 Juz dari total 30 Juz Alquran. Iapun dikirim untuk mengikuti perlombaan hafalan Alquran tingkat Internasional di Jeddah, Arab Saudi. Musa menjadi yang termuda dalam ajang tersebut dan menduduki peringkat ke-12 dari 25 peserta yang ikut bertanding. Musa mendapatkan nilai Mumtaz yakni 90,83 poin dari 100 nilai sempurna.(cr: wikipedia) Kabarnya ia ditawari menjadi warga negara Arab Saudi langsung dari Raja Arab, ia menolak. Lihat? Betapa Al-Qur'an begitu memuliakannya. Karena ia juga begitu memuliakan Al-Qur'an.

"𝙎𝙚𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙝𝙖𝙛𝙞𝙙𝙯 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙢𝙖𝙠𝙖𝙞𝙖𝙣𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙖𝙝𝙠𝙤𝙩𝙖 𝙠𝙚 𝙠𝙚𝙥𝙖𝙡𝙖 𝙠𝙚𝙙𝙪𝙖 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙪𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙙𝙞 𝙎𝙪𝙧𝙜𝙖."

Itu janji Allah.

Kemarin, saya menonton acara Hafidz Indonesia. Hafidz yang terbaik hari itu dipakaikan jubah kehormatan berwarna zamrud, yang katanya adalah warna Surga. Melihatnya saja sudah membuat saya merinding dan terharu. Itu baru di dunia. Coba bayangkan bagaimana kalau itu terjadi di akhirat, di Surga? Disaksikan Allah, para Nabi, Malaikat dan seluruh makhluk. Betapa bangga orang tuanya. Masya Allah.. 

Mungkin saat ini kita sangat sulit dan hampir mustahil untuk tidak mendengarkan musik sama sekali. Selepas mendengarkan Adzan di tv pun bisa langsung iklan yang pasti ada musiknya. Tapi paling tidak, kita bisa berusaha untuk tidak dengan sengaja mendengarkan musik.

Dulu saya pun pecinta musik. Tapi perlahan saya sudah sangat jarang mendengarkan musik dengan sengaja. Sesekali rindu. Tapi harus dilawan. Al-Qur'an harus lebih sering dilantunkan. Kalau sudah terbiasa, InsyaAllah hati ini akan ketagihan, mulut ini akan semakin fasih, juga telinga akan lebih rindu ayat Al-Qur'an daripada musik yang dulu sering didengarkan.

Jangan lupa, minta pertolongan Allah untuk dikuatkan dari godaan.

Q.S Al-Fatihah: 5
Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'iin

"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan"

Wallahu a'lam bishowab... 

No comments:

Powered by Blogger.