430. Allah Pasti Menolong Orang-orang Beriman



Allah sangat mencintai orang beriman. Jika kita sedang merasa kesulitan sudah sepantasnya kita meminta pertolongan kepada Allah subhanahuwata'ala. Tidak ada Dzat lain yang pantas kita mintai pertolongan selain Allah.

Allah mewajibkan diriNya sendiri untuk menolong orang-orang beriman. Padahal siapa yang dapat mewajibkan Allah atas diriNya? Tetapi demi orang-orang beriman yang Allah cintai, Allah rela mewajibkan diriNya untuk menolong kita.






Di kala pandemi ini seringkali kita merasa lemah, tidak berdaya, Dan di situlah syaiton menggoda. Syaiton menggoda baik orang yang sehat maupun yang sakit untuk menjadi lemah, sedih, putus asa, padahal Allah melarang kita untuk berputus asa seperti dalam surat Ali-Imran: 139




Di sinilah permainan syaiton untuk membuat kita lemah dan berputus asa.




Jika kita tergoda syaiton dan berputus asa dari rahmat Allah maka akibatnya FATAL. Di dunia hidup kita berantakan dan kita juga akan masuk neraka Jahannam. Hal lainnya yaitu syaiton akan membuat manusia berburuk sangka kepada Allah dan sekali lagi akibatnya fatal.



Misal jika kita terkena covid seharusnya yang kita lakukan adalah bertawakkal, menerima sakit ini sebagai ujian tetapi kita malah meratapi "kenapa saya positif? padahal saya sudah mengikuti prokes" atau jika salah satu anggota keluarga kita meninggal karena covid, "kenapa anak saya diambil secepat ini? Allah tidak sayang sama saya",


Jika kita ditimpa musibah atau kejadian buruk, jangan berburuk sangka kepada Allah. Hal yang harus kita lakukan adalah INTROSPEKSI.


Tidak semua orang beriman, tetapi Allah telah mewajibkan diriNya sendiri untuk menolong orang beriman dan manusia harus yakin akan itu. Maka jika kita sedang ditimpa musibah dan merasa pertolongan Allah belum datang, introspeksi diri kita sendiri. Introspeksi keyakinan dan keimanan kita kepada Allah, jangan ragu.


Pertolongan Allah yang sebenar-benarnya adalah ketika kita bisa beribadah kepada Allah dan kita menikmati ibadah tersebut, tidak merasa terbebani, merasa cukup, yakin, tenang dengan takdir Allah.


Misal di kala pandemi seperti ini banyak orang yang di PHK, jika kita salah satunya, kita akan merasa yakin akan rezeki Allah, bahwa rezeki dari Allah bukan semata-mata dari bos di tempat kita bekerja maka kita berusaha untuk mencari pekerjaan lain atau mencari rezeki lewat jalan lain dengan tetap yakin terhadap Allah itupun bentuk pertolongan Allah, kita tidak takut, tidak panik dan percaya Allah akan memberikan rezekinya lewat jalan lain.


Tidak akan dikatakan beriman seseorang sampai ia yakini apa yang terjadi adalah takdir Allah.


Jika Allah menghendaki maka apapun akan terjadi tepat pada waktunya.


Wallahu'alam bisshowab..

No comments:

Powered by Blogger.