Bagi yang aware tentang berita gza mungkin
tau reels yang menunjukkan seorang nakes nonis yang memohon sampai menangis
untuk diizinkan masuk perbatasan rafah, bahkan sampai berlutut. Menekankan tentara
tsb bahwa "mereka tuh saudara muslim kalian loh, saya ini nonis, atheis,
tp punya hati untuk humanity" 😔. Seorang
pria yang menjadi penerjemah kepada para tentara itu bahkan sampai tidak kuat
meneruskan menerjemahkan permohonan nakes tersebut.
Permohonan yang tragis ini disampaikan
kepada tentara mesir. Negara yang terkenal besar peradabannya, wilayahnya pun termasuk
yang paling besar di benua afrika. Mesir mungkin bisa dibilang yunani nya
afrika (yunani di benua eropa, mesir di benua afrika - siapa tau ada genz yang
baca, sambil belajar ya, nak. Soalnya banyak vt tentang generasi kamu diminta
sebutkan salah satu negara di benua eropa jawabnya garut. Pelajaran begitu ibu
sd, dan sampai sekarang masih ingat tanpa lihat gugel lagi)
Tau ga, apa yang kusadari dari kejadian
ini?
Lebih jauh, beberapa hari lalu, hampir
berbarengan dengan vt nakes tsb yang kutemukan, postingan gen saladin muncul di
timelineku. Postingannya berisi beberapa tokoh mesir yang berhasil mengalahkan
lawan umat islam. Yang ingin kuhighlight adalah, musuh kita belajar dari
sejarah. Mereka membaca pola perjuangan kita, membaca pola masa kejayaan kita
ketika dipimpin para khalifah, membaca semua keberhasilan umat islam untuk
menjatuhkan kita dan mereka akan memimpin dunia. Siapa yang harus disalahkan? Kita
sendiri.
Dalam pertarungan, persaingan, perlombaan,
membaca pola permainan lawan adalah suatu hal yang wajar. Aku seorang badminton
lovers. Sering kuperhatikan para pemain dan pelatih di lapangan berkode dengan
jari-jari mereka sebelum melakukan servis (biasanya para pemain china). Pola kodenya
berubah tergantung bagaimana lawan merespon.
Bukan tanpa alasan zion membuat pintu
perbatasan dengan mesir. Dalam sejarahnya, banyak tokoh-tokoh islam,
pejuang-pejuang islam yang berhasil mengalahkan tentara kafir berasal dari
mesir. Maka saat ini, saat mereka sedang memegang kekuasaan dunia dan berdaya,
sebaliknya, umat islam sedang terpecah, lemah, tak berdaya, mereka menjadikan
mesir sebagai salah satu gerbang pertahanan. Mereka menjadikan mesir berada di
bawah kontrol mereka. Dengan apa? Dengan dukungan politiknya.
Taukah siapa pemimpin mesir sekarang?
Abdul fattah as-sisi, beliau presiden yang
menggulingkan (mengkudeta) presiden sebelumnya, muhammad mursi (padahal mursi
baru menjabat selama satu tahun). Seingatku, waktu itu ramai, kantor media di
mesir dibajak. Ada tank tentara di kantor kepresidenan. Aku tidak terlalu ingat
apa tuduhan yang dilontarkan kepada muhammad mursi. Kalau tidak salah beliau
dituduh diktator atau semacamnya. Padahal beliau seorang hafidz. Percaya tidak
percaya, jika seseorang sudah sangat dekat dengan al-qur'an, hatinya lembut. Tapi
sudah kuduga, tuduhan itu hanya alasan politik untuk menjatuhkannya.
Sebenarnya, ini sudah rahasia umum. Ketika
terjadi kudeta suatu negara, terutama negara muslim, alurnya selalu sama. Ada negosiasi
antara calon pemimpin baru (yg ingin berkuasa, biasanya lawan politik dr
pemimpin yg sedang berkuasa) dengan amerika. Ataaauu, amerika memiliki suatu
kepentingan, lalu menawarkan bantuan berupa dukungan politik. Modalnya apa? Fitnah
media, propaganda, adu domba.
Muhammad mursi dikudeta karena ingin
membuka gerbang rafah. Jelas israel tidak suka, chitchat dg amerika, dan
akhirnya menawarkan kekuasaan pada abdullah as-sisi.
Israel ini memang anak emas amerika,
karena uangnya, sementara amerika punya kuasa karena senjatanya. Tapi kalau
dilihat, menurutku, amerika ini lebih kayak babunya israel sih, israel minta
apa ya yg ngejalanin amerika. Kok bisa? Ya israel yg kita tau setan nyaho ini
wujud nyatanya aja. Yg take actionnya. Tp kekuatan israel sebenarnya ya yg di
balik layar dg harta yg entah jumlah nol nya berapa, dan mereka "ga
ngapai2in" selain merencanakan langkah selanjutnya untuk benar2 menguasai
dunia. Knp amerika nurut yaaa namanya juga di dunia, apalagi kalau bukan soal
kuasa dan materi.
Bani israil dalam sejarah dan
"kontrak masa depan" nya memang ditakdirkan jd bangsa yg cerdas dan
kaya, tp durhaka. Mereka dibilang bangsa pilihan ya memang. Tp sayangnya
kecerdasan dan kekayaannya justru untuk mendurhakai tuhannya.
Umat islam, di sisi lain, mungkin bisa
dibilang umat pilihan juga. Coba bayangkan kalau bani israil tidak durhaka,
ketika nabi musa membawa ajaran tauhid dan mereka menerima, maka mereka jadi
"leluhurnya" umat islam juga, kan? Meskipun ajarannya belum sempurna.
(karena akan disempurnakan oleh nabi muhammad, kan).
Lalu salahnya di mana? Kita terlalu percaya
media. Terutama media barat. Dunia ini luas, mungkin banyak juga yang tidak
mudah percaya propaganda barat dan fitnah media. Tapi sayangnya, masih kalah
dengan yang mudah tersulut. Padahal sudah banyak yang tau taktik amerika,
israel dan sekutunya tapi yaa karena posisi umat muslim lemah, kita tidak bisa
apa-apa 😔
Kenapa umat islam bisa sebegini lemahnya? Karena kita sangat mudah termakan propaganda media. Next akan kulanjutkan propaganda seperti apa yang mereka gencarkan.