Are You on A Diet?



Makan rebus2an, kukus2an, sayur bening.
Ambil makanan secukupnya, ga nambah.
Nolak makanan tinggi kalori dan lemak trans.
Menghindari dan/atau mengurangi makanan tinggi gula dan garam.

"Kenapa? lagi diet? Gausah diet2an, ntar sakit."
"Gausah pantang2an, nanti malah rentan"
"Gapapa, sedikit aja kok, ga ngaruh"


Makan itu secukupnya, bukan sekenyang2nya. Kalau mau makan tanpa batas, nanti di surga, Insya Allah kita bisa nikmati semuanya dengan bebas.


Makan itu halalan thoyyiban. Yang halal lagi baik, bukan yang penting enak dan mengenyangkan. Bukan hanya yang kita suka tapi juga badan suka.







Orang bangga berperut buncit. Tanda kemakmuran, katanya.
Bahagia menggendut bersama. Kenapa bukan bahagia sehat bersama?
Rela mati demi orang tercinta. Kenapa bukan usaha panjang umur agar bisa lebih lama bersama?



Gapapa gendut yang penting sehat. Padahal dokter pun bilang,
"Obesity is a silent killer"
Obesitas itu sendiri sudah merupakan sebuah penyakit.
Kelihatannya sehat. Tapi jalan sebentar sudah sesak. Rebahan kelamaan bangun2 kleyengan. Lalu muncullah trend "remaja jompo".






Bagaimana tidak jompo di waktu muda. Kerja forsir min 8 jam lamanya. Jadwal makan dan tidur berantakan. Pola makan asal asalan. Tidur asal geletakan. Alasan olahraga tak ada waktu. Apalagi ibadah, dianggap mengganggu produktivitas.


Tubuh kita bukanlah milik kita. Semua hanya titipan. Amanah yang harus kita jaga dan rawat. Di akhirat kelak kita akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang kita lakukan terhadap diri kita. Sudahkah kita memasukkan makanan yang halal, baik, gizi yang cukup? Ataukah kita hanya mengikuti hawa nafsu. Memakan segala yang kita mau?





Sehat-sehat yaa badan. Temani aku sepanjang perjalanan. Dengan keadaan yang tidak hanya menyenangkan untukku, tetapi juga untukmu 💕

No comments:

Powered by Blogger.