Ah, Ustaz/Ustazah itu, kan, belum Sunnah

Alhamdulilah semakin ke sini kulihat semakin banyak teman-teman, keluarga atau orang yang kukenal mulai mengenal dan mempelajari Sunnah. Banyak yang sudah mengenal Ustadz-ustadz Sunnah yang mungkin teman-teman juga sering dengar seperti Ustadz Khalid Basalamah, Ustadz Syafiq Riza Basalamah, Ustadz Firanda Adirja, dan Ustadz-ustadz Sunnah lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Semoga Allah selalu melindungi mereka semua. Aamiin.. 

Tetapi, ada juga Ustadz/Ustadzah yang mungkin, dianggap "masih belum" Sunnah karena ada beberapa pernyataan dakwah yang mungkin belum sesuai dengan ajaran Sunnah (Tauhid). Misal, seperti pernyataan Allah ada di mana-mana, padahal Allah memiliki Arsy sebagai "Singgasananya" 

Pernyataan Sunnah dan belum Sunnah ini bukan aku yang bilang yaaa hehe.. Hanya kudengar dari beberapa teman yang sudah mengenal Sunnah. 

Tapi, mungkin yang sudah mengenal Sunnah pun baiknya tidak anti dengan Ulama-ulama yang mungkin dianggap belum Sunnah. 

Karena banyak dari beliau-beliau pun orang berilmu dan paham agama. Banyak membagikan doa-doa, amalan, atau perkataan (Hadist) yang memang pernah diajarkan Rasulullah. 

Hanya, mungkiiiin ada pemahaman yang berdasarkan background, pengetahuan, atau pemahaman beliau sebagai manusia yang mengarahkan beliau-beliau yang mungkin dianggap ada yang belum sesuai Sunnah.

Atau bisa jadi ada keadaan di mana seorang Ulama tidak bisa secara saklek, terang-terangan dan terlalu tegas tentang ilmu Tauhid dikarenakan jamaahnya masih dalam proses adaptasi yang mungkin akan lebih efektif jika didakwahi secara pelan-pelan dan dengan kelembutan. Sementara kalau langsung dikeraskan bisa jadi mereka malah berontak dan "kabur" malah tidak mau atau menjauhi ajaran agamanya.

Kalau seperti itu malah nanti lebih bahaya kan. Hehe..

Aku sendiri masih belajar Sunnah dan masih banyak yang perlu kupelajari dan perbaiki. Tapi sebisa mungkin aku juga tetap menghormati Ulama-ulama lainnya. 

Bukan berarti "Ambil baiknya, buang buruknya" Atau mencampur-campurkan ajaran. Tetapi dalam mencari ilmu, adab lebih diutamakan. Karena sebagus apapun ilmunya kalau akhlaknya tidak menyenangkan, orang juga tidak akan segan. 

Yang ada orang akan berpikir orang yang berilmu itu sombong, sok pintar, sok suci, dll.

Ilmu Allah itu luas, kewajiban kita menuntut ilmu terutama ilmu agama.

Fokuslah terhadap perbaikan diri sendiri terlebih dahulu. Jika Allah menghendaki kita untuk mengenal Sunnah, syukuri. Alhamdulillah..

Tetapi jika kita lihat mungkin ada yang belum sesuai Sunnah, bukan hak kita untuk menjudge. Justru lebih baik kita do'akan agar ilmu yang sudah dimiliki juga sedang dipelajari, bisa disempurnakan dengan nilai-nilai Sunnah. In syaa Allah. 

Akhirul kalam, semoga Allah selalu membimbing kita ke arah yang lebih baik. Semoga teman-teman dilembutkan hatinya untuk menerima ilmu yang mungkin kadang berbeda dengan apa yang dipelajari sewaktu kecil. Baik dari orang tua ataupun di sekolah. 

Tetap berterima kasih sudah diajarkan agama sedari kecil karena banyak anak-anak yang mungkin tidak mendapatkannya. Ketika sudah mengerti dalam artian bisa belajar sendiri, maka tugas kita untuk upgrade diri hehe.. 

Semangaaat menuntut ilmu, teman-teman..