Pernah nggak, kalian waktu ngaji, tilawah, sama guru ngajinya (Ustadz/Ustadzahnya) dikasih patokan, "Ngajinya sampai 'ain aja, ya" Sebagai waqaf (tanda berenti)?
Aku, sih, dulu, iya-iya aja. Tapi setelah gede, kok jadi muncul pertanyaan, kenapa harus 'ain? Kok waqaf 'ain ada di pinggir lembar Qur'an, nggak di tengah ayat aja kayak tanda waqaf lainnya?"
Tenaang, aku ga minta kalian mikir kok. Haha.. Aku udah cari juga jawabannya. Wkwk.. Aku ga ada niatan subuh-subuh suruh kalian mikir. Hahha..
Jadi, waqaf 'ain itu adalah waqaf yang ga cuma ngasih tanda berenti kata, tapi juga berhentinya suatu kisah atau pembahasan dalam Al-Qur'an. Jadi, misal dalam surat Al-Baqarah kan panjang tuh, ya, nah ternyata isinya kan ada berbagai macam kisah, yg aku tau, ya, misal kisah Bani Israil dan Nabi Musa, ada juga kisah Nabi Ibrahim. Nah dari kisah-kisah yang berbeda itu dipisahlah dengan tanda waqaf 'ain.
Maa syaa Allah. Udah ngaji dari kecil tapi baru tau fakta ini setelah besar 😅 Kenapa waktu kecil aku ga nanya ke guru ngajiku ya? 😅
0 komentar:
Post a Comment