Jadilah Pencari Hidayah



Allah mengaruniakan hidayah kepada orang-orang yang dipilihNya, tapi jangan lupa bahwa hidayah juga perlu dicari, perlu dijemput.
Banyak orang yang sudah diberikan tanda hidayah tapi mereka tidak mau menjemput, sehingga hidayah itu juga tidak berhasil didapatkan. Atau justru diabaikan.

Dengan kutipan bahwa Allah mengaruniakan hidayah kepada orang-orang pilihan banyak yang menjadi lalai tidak mau berusaha lebih keras mencari hidayah Allah dengan anggapan bahwa jika belum mendapat hidayah maka semata-mata karena Allah belum memberikan. Padahal kita yang kurang giat mencari atau malah mengabaikan tanda-tanda hidayah yg sudah diberi.



Allah Maha Kuasa, jika Ia berkehendak seorang fasik pun bisa Allah berikan hidayah. Tetapi jika Allah memberikan hidayah kepada orang-orang pilihan kenapa kita tidak berusaha menjadi satu di antara orang-orang pilihan tersebut?

16.3.22 7.03 pm

Mirip konteksnya dengan ungkapan "Manusia masuk surga bukan karena amalan mereka, melainkan karena rahmat Allah" Lalu apa lantas kita cukup berdiam diri menunggu diberikan rahmat Allah? Pahami bahwa Allah memberikan rahmatNya karena cinta. Ia memberikan rahmatNya kepada hambaNya yang ia cintai. Usaha kita adalah bagaimana agar Allah mencintai kita. Ya dengan beribadah kepadaNya. Taat pada syariatNya, jauhi maksiat yang dilarangNya. Tingkatkan kualitas dan perbanyak amalan lainnya terutama ibadah sunnah.

Ubah mindset yang mengatakan "aah itu kan cuma sunnah" Lalu menjadi abai dan tidak semangat menjalankan. Salah. Ibadah sunnah itu istimewa. Jangan disepelekan. Justru harus lebih dikejar.



Sekadar menjalankan ibadah wajib salat 5 waktu, itu, bare minimum seorang muslim. Common, average, standard. Nggak ada istimewanya. Sebenarnya. Tapi keadaan muslim saat ini memang bisa dikatakan semakin terasing. Muslim salat 5 waktu dibilang rajin. Sudah dilabeli bagus agamanya. Dianggap paham agama.

 Tidak salah. Tapi kurang tepat.

Dulu waktu saya masih sekolah, murid laki-laki yang salat jumat dibilang ganteng. Padahal itu kewajiban. Tanpa udzur apapun laki-laki ya wajib salat jumat. Salat wajib yang 5 waktu saja seharusnya berjamaah di masjid apalagi salat Jumat yg hanya sepekan sekali.

Miliaran muslim salat 5 waktu. Meskipun banyak yg istilahnya Islam KTP, tapi coba bayangkan berapa banyak muslim yang benar-benar taat menjalankan kewajiban Salat 5 waktu. Itupun amalan kita wallahu a'lam apakah sempurna diterima atau masih ada cacatnya. Itu pentingnya kita muhasabah diri, introspeksi.

Apakah wudhu kita sudah sempurna, bacaan kita sudah benar tajwidnya, makharijul hurufnya, sudah khusyuk atau masih sering diganggu pikiran2 akan dunia, sudah tuma'ninah atau sering terburu-buru? Dan banyak cacat-cacat lainnya.




Pentingnya kita berkumpul dengan orang-orang saleh. Atau paling tidak lihatlah orang-orang saleh. Supaya ada pembanding di mana tingkatan amalan kita. Dengan begitu semoga kita terpacu dan termotivasi untuk terus memperbaiki diri.

Orang-orang saleh bisa jadi punya amalan yang berbeda-beda selain yang wajibnya. Ada yang rajin puasa, ada yg selalu salat dhuha, ada yang tak pernah putus qiyamulailnya, ada yang kuat sedekahnya, ada yang hafidz 5 juz, 10 juz, bahkan 30 juz, ada yang murojaahnya kuat berjam-jam.
Kita ada di level yang mana? Kalau kita berkumpul dengan orang-orang seperti itu sementara amalan andalan kita hanya salat 5 waktu, malu nggak?

Sementara keinginan kita banyak, ingin terkabul cepat. Dan kebanyakan masih soal urusan dunia. Ingin cepat sukses, ingin dapat gaji besar, ingin punya ini punya itu. Seberapa sering kita berdoa agar diberikan hidayah, diberi kemudahan menerima ilmu, dilembutkan hati menerima nasihat, bisa istiqamah menjalankan amalan.

Kalau ibadah yg wajib sudah sempurna ibadah sunnah bisa jadi tambahan nilai kita di mata Allah. Kalau belum sempurna maka ibadah sunnah jadi penambal kecacatan ibadah yang mungkin masih ada. Sama sekali tidak ada ruginya.

Mungkin Allah paham karakter kita atas kecintaan dunia. Maka Allah wajibkan salat 5 waktu untuk menjaga kita tetap terhubung denganNya. Sudahkah kita mentadabburi bacaan salat yang sering kita baca? Dalam bacaan salat, selain kita memuji Allah, juga banyak berisi doa untuk diri kita.

Salah satu contohnya bacaan ketika duduk di antara 2 sujud:


Allah mungkin sudah paham kita akan berdoa lebih banyak meminta dunia dibanding kepentingan akhirat, maka Allah selipkan doa demikian dalam salat yang kita kerjakan. Agar sadar tidak sadar kita sudah menyelipkan satu doa sederhana demi kepentingan akhirat kita.




Nasihat ini adalah sebuah pengingat. Utamanya untukku, sebelum untukmu. Tapi semoga sekecil-kecilnya pengaruh artikel ini bisa menjadi saksi atas langkahku menyampaikan ilmu.

Wallahu a'lam bisshowaab.
Barakallahu fiik..

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Semua gambar bersumber dr pinterest. Credit respectfully to the owner stated on the pic. Barakallahu..

No comments:

Powered by Blogger.